posting kali ini gue copy dari notes dari FB temen gue, Maourin Tannia. gue minta izin yaaaaa darling :)
"Karangan ini saya buat berdasarkan apa yang ada dalam hati saya, juga mewakili suara teman-teman kelas XI .
SMK Santa Theresia 09/10
Sekolah baru, teman-teman baru, ruang kelas baru, seragam baru, juga guru-guru baru
Namun ada yang hilang pada awal semester,
guru Bahasa Indonesia.
Kabar burung mengatakan ia sedang sakit cukup parah.
Namun, kebeliaan membuat kami tidak perduli.
Suatu hari,ia datang dan membuat kami terkejut.
Dengan memakai topi,
orang bilang ia tidak memiliki rambut akibat menjalankan kemoterapi.
Rasa prihatin muncul, namun tetap saja
Tidak ada yang menggubris masalah ini.
Suaranya lantang saat mengajar, selalu menjelaskan suatu hal dengan sangat jelas
Mudah dimengerti, menarik dan membuat mata kami selalu tertuju padanya.
Juga senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.
Muncullah statement dalam pikiran kami, ia sudah sehat .
Kenakalan remaja adalah hal biasa
Terkadang, rasa hormat lenyap dalam sekejap
Membuatnya marah besar,
Kala ia marah, mungkin sebagian dari kita membenci,memaki dan mengumpat dalam hati .
tapi kita tak perduli, malah semakin menjadi-jadi.
Waktu berjalan sangat cepat, ia mulai sering tidak hadir dalam kelas
Semua bertanya-tanya, dan
Kemudian kami pun tahu kehidupan dibalik tawa riang dan amarah nya.
Tanpa diduga, banyak cobaan berat dalam hidupnya yang sama sekali tak dapat kita bayangkan.
Selain penyakitnya, masih banyak sekali rintangan berat yang sungguh membuat kami semua tercengang luar biasa.
Ingin tidak percaya, tapi itulah kenyataan .
Rasa bersalah muncul satu persatu.
Kami sadar, dengan segala keterbatasannya
Ia mampu mengajar kami dengan sabar, tawa canda, sifat bijaksana....
Selalu sedia mendengar keluh kesah kami yang mungkin tidak penting..
Ia memang seseorang yang berhati mulia
Bukan hanya sebagai guru,
Saat kita butuh, dia hadir sebagai teman dan sahabat
Saat ada masalah, dia menasihati layaknya seorang Ibu dengan penuh kasih sayang
Ia mengerti kami, pikiran dan semua kenakalan kami yang mungkin keterlaluan .
Kami tak pernah lagi melihat batang hidungnya
Sampai hari ini, tanggal 07 Mei 2010
Ia datang ke sekolah untuk mengucapkan selamat tinggal,
karena akan berangkat ke Jogjakarta untuk melakukan pengobatan
Tangisan haru, riuh, dan segala penyesalan bercampur aduk
Dari murid, sampai guru-guru lainnya
Semua merasa sungguh amat berat melakukan perpisahan ini
Namun, ia memang luar biasa
Ia tersenyum manis sekali, senyum bahagia
Yang membuat kami percaya, bahwa Tuhan punya rencana hebat untuk orang hebat sepertinya..
Perasaan kagum meledak-ledak dalam hati.
Ia manusia sama seperti kita,
Ia sama-sama memiliki ego, emosi, dan hal-hal lain yang sama seperti kita
Tapi pernahkah kita berfikir jika kita berada di posisi nya
Sanggupkah kita bertahan sepertinya?
Ia wanita yang sangat kuat,
Ia adalah guru kebanggaan kami yang tercinta,
Ibu Grace Tatipikalawan .
Perpisahan ini sungguh menyedihkan.
Kami sangat menantikan kedatangannya untuk mengajar kami Bahasa Indonesia kembali .
Kami akan sangat amat merindukannya,
Sosok Guru, Sahabat, dan Ibu yang akan selalu menjadi inspirasi dan pemacu semangat kami.
Semoga kami sebagai murid-muridnya dapat membuatnya bangga."
"You are not alone, for we are here with you"
Cepatlah sembuh dan kembali ke sekolah,
We love you, Bu Grace :')
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar